SEJAK tahun 1975, tahun pertama
konferensi dunia mengenai perempuan, di Meksiko, muncul kesadaran bahwa apa
yang terjadi terhadap perempuan akan berdampak besar pada kesejahteraan umat
manusia. Anggapan perempuan adalah pewaris pasif dari pertumbuhan dan
pembangunan sosial semakin berkurang. Perempuan adalah pemain kunci yang akan
menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka.
Meskipun ada kemajuan, namun
sebenarnya kemajuan tersebut tidak dirasakan sebagai hal yang signifikan
terutama pada perempuan kelas bawah.